Darian Sentanu, si Penjaga Malam yang selalu berkeliaran di Yogyakarta untuk memberantas kriminal, memiliki modal ilmu silat dari Perguruan Persaudaraan Jiwa yang dipelajarinya di Bantul.
Kisah sebelumnya:
Setelah mendapat sorotan dari anggota organisasi pemerintah bernama Singadwirya lantaran berhasil melumpuhkan anggota Empat Naga, Darian diajak bergabung dalam kelompok JaTI (Jawara Tanah Indonesia) di bawah komando Singadwirya.
Sayangnya ketika mengikuti misi ke sebuah pulau di Utara Jakarta bersama Singadwirya, Darian beserta sejumlah anggota JaTI lainnya menjadi korban sebuah insiden mengenaskan.
Darian lalu mengalami koma dan dirawat secara intensif di RSUD Yogyakarta. Setelah sadar, Darian pensiun dari aksinya sebagai Tangan Kiri (Tukang Main Hakim Sendiri). Kedua tangannya tak kuat lagi mengepal kencang setelah insiden bersama JaTI. Ia lalu menenangkan diri sambil bekerja di sebuah toko sembari membantu ibunya.
Berbulan-bulan kemudian, Darian mendengar perbincangan orang-orang seputar si Penjaga Malam yang tak lagi terlihat. Sementara kriminalitas di Yogyakarta semakin meresahkan.
Hati kecil Darian tak dapat dibohongi. Ia masih ingin beraksi melawan kriminal. Darian pun menjalin kontak dengan salah seorang anggota Singadwirya. Namun ia diinfokan bahwa gelarnya sebagai Jawara Asli Yogyakarta sudah digantikan seorang anggota baru yang sempat ikut dengannya ke Utara Jakarta.
Pergantian dilakukan karena Singadwirya sudah mengetahui kondisi tangan Darian. Sempat diajak menjadi staf kantor Singadwirya, Darian menolak.
Dilanda kecewa atas keputusan sepihak, Darian lalu berkunjung ke rumah Bani, sang paman yang merekomendasikanya ke Perguruan Silat Persaudaraan Jiwa. Darian meminta bantuan untuk dicarikan guru silat yang mumpuni agar bisa melatih kembali fisik sekaligus tangannya hingga pulih secara maksimal.
Bani menanyakan alasannya. Darian pun membuka tasnya untuk memperlihatkan sebuah kostum. Darian mengaku bahwa selama ini dirinya adalah Penjaga Malam. Bani terkejut, namun akhirnya ia merekomendasikan kepada Darian seorang guru bernama Ki Petengan.
Darian sempat kaget terheran dengan nama itu. Namun Bani meyakinkan bahwa Ki Petengan adalah salah satu guru silat terbaik yang pernah ditemuinya. Darian pun baru tahu bahwa pamannya memiliki kemampuan silat yang luar biasa.
Bani tiba-tiba menawarkan diri untuk mendampingi Darian lantaran Ki Petengan suka meminta hal yang aneh-aneh terhadap muridnya. Seperti yang dialami Bani, harus membantu mengungsikan korban Merapi.
Setiba di kediaman Ki Petengan, Darian disambut dingin. Namun karena datang bersama Bani yang menceritakan sepak terjang keponakannya sebagai Penjaga Malam dan anggota JaTi, Ki Petengan sedikit menaruh hormat kepada Darian.
Setelah memeriksa kondisi tangan Darian, Ki Petengan pesimis Darian bisa mengepalkan tangannya seperti semula. Ia pun meminta Darian hidup normal seperti biasa saja. Namun Darian malah memaksa Ki Petengan sambil melontarkan isi hatinya. Sementara Bani sebenarnya setuju dengan saran dari Ki Petengan.
Hening sejenak, Ki Petengan berkata bahwa ada satu cara yang bisa dilakukan. Namun Darian harus merelakan kedua tangannya. Bani memaksa Darian untuk pulang saja. Namun Darian yang sudah dipenuhi hasrat melawan kriminalitas, teguh pada pendiriannya dan menyanggupinya.
Sempat terjadi perdebatan antara Bani dan Darian. Namun Bani pun akhirnya terpaksa mengalah. Ki Petengan lalu mengajak Darian dan Bani masuk ke ruang bawah tanah kediamannya. Di situ terdapat berbagai macam tiruan anggota tubuh yang terbuat dari berbagai material. Bahkan, ruangannya lebih mirip laboratorium.
Rupanya selain guru silat, Ki Petengan diam-diam juga seorang ilmuwan dan ahli bedah yang bereksperimen dengan tubuh prostetik. Di ruangannya terdapat sebuah mesin raksasa yang di dalamnya memiliki wadah berbentuk kristal. Menurut Ki Petengan, di dalam kristal itu tersimpan sebuah batu alam ajaib dengan energi luar biasa.
Dari kristal itu, Ki Petengan bisa menghasilkan energi kinetik yang tak biasa. Ki Petengan juga memperingatkan bahwa Darian harus mengganti tangannya dengan tangan buatannya yang memiliki energi kinetik. Energi tersebut bisa mempengaruhi keseluruhan fisik Darian jika sudah dipasang. Ki Petengan menegaskan tak akan memungut biaya lantaran Darian adalah hasil eksperimennya.
Bani merasa ngeri dan sempat mengajak keponakannya kabur dari situ. Citra Ki Petengan di matanya berubah menjadi pria bengis. Namun Darian tetap teguh pada pendiriannya. Bani dipersilakan keluar dan Darian pun menjalani operasi selama 5 jam.
Sore hari, operasi selesai. Bani mendengar suara aneh di laboratorium Ki Petengan, dan teriakan Darian seperti orang kesakitan. Bergegas Bani masuk ke dalam. Namun pintu dikunci dan Bani tak bisa masuk meskipun mendobrak pintunya. Ki Petengan dari dalam menenangkan Bani bahwa tak terjadi apa-apa pada keponakannya. Bani tetap panik.
Suara jeritan Darian menghilang. Bani cemas. Namun Darian memanggil pamannya. Bani pun lega dan pintu dibukakan. Darian kini memiliki dua lengan prostetik yang bisa menghasilkan energi kinetik. Ki Petengan menjelaskan bahwa energi itu sudah masuk ke dalam tubuh Darian.
Ki Petengan menguji Darian dengan sejumlah gerakan menyerang. Darian berhasil menghindar dan menangkis. Namun pada gerakan berikutnya, Ki Petengan berhasil merobohkan Darian.
Namun Darian bangkit dan membalas. Gerakannya lebih lincah dan hampir mengenai Ki Petengan. Selama beberapa menit mereka saling menyerang dan menghindar sampai akhirnya Darian berhasil membuat satu serangan yang nyaris membuat Ki Petengan lengah, namun berhasil ditangkisnya. Darian pun mundur.
Ki Petengan berdiri tegak dan mengangguk kepada Darian. Bani heran dari mana Ki Petengan bisa mendapat kekuatan sebesar itu sementara Darian sudah memiliki energi baru. Ki Petengan membuka jubahnya dan alangkah kagetnya Darian dan Bani mengetahui bahwa Ki Petengan memiliki tubuh prostetik dari bawah dada sampai kedua tangan dan kakinya.
Ki Petengan bercerita bahwa dahulu ia adalah seorang ilmuwan bernama Sarwono yang terikat dengan bandar kriminal bawah tanah se-Jawa Tengah dan Yogyakarta bernama Belati Emas.
Istri dan anaknya dibunuh atas perintah pimpinan bandar karena Ki Petengan memegang prinsipnya tanpa mengantisipasi nasib keluarga.
Namun ketika melaporkan ke polisi, Ki Petengan malah dipenjara selama 5 tahun. Setelah bebas, ia melanjutkan ilmu silatnya bersama sejumlah guru sambil berdagang serta memburu para anggota bandar untuk membalaskan dendam.
Begitu mengetahui bahwa bandar tersebut berurusan dengan pasar gelap milik organisasi kriminal besar Empat Naga, Ki Petengan lalu menyamar dan menyambangi salah satu markas Belati Emas. Ia berhasil menghabisi beberapa anggota dan mencuri kristal kinetik yang mereka dapat dari pasar gelap untuk disembunyikan di kediamannya.
Ki Petengan lalu terobsesi dengan kristal tersebut dan dendamnya lenyap. Awalnya ia ingin membuat sosok yang mirip dengan anak dan istrinya melalui teknologi prostetik yang sudah diisi energi kristal namun selalu gagal.
Mendengar santernya informasi soal organisasi kriminal Empat Naga yang selalu menggunakan teknologi tak lazim melalui kalangan bawah tanah, Ki Petengan pun menghabiskan tabungannya untuk membayar para ahli bedah agar bisa menukar sebagian tubuhnya dengan material prostetik buatannya yang sudah disalurkan energi kristal.
Bermasyarakat sebagai guru silat sambil berdagang, Ki Petengan mulai sadar diri bahwa ia sudah tua untuk membalaskan dendamnya. Biarpun tubuhnya prostetik, namun kepala dan jantungnya terpengaruh usia. Ia pun berdoa agar suatu hari ada seseorang yang lebih muda darinya bisa membalaskan dendam untuknya. Kedatangan Darian dianggapnya sebagai doa yang terkabul.
Bani pun memotong cerita Ki Petengan dan mengutarakan bahwa ia tak terima keponakannya dijadikan alat untuk balas dendam. Darian terdiam setelah mendengar kisah Ki Petengan. Lalu bertanya bagaimana kalau ia menolak.
Ki Petengan pun menyahut kalau Darian menolak, maka semua kejahatan di Yogyakarta dan Jawa Tengah tak akan ada habisnya dan justru makin meresahkan akibat dominasi Belati Emas.
Lalu Ki Petengan mengingatkan Bani bahwa ini adalah bagian dari misi untuk seseorang yang ingin menjadi muridnya. Bani diingatkan Ki Petengan bahwa dahulu misinya mudah karena ia tak memiliki cacat serta rekam jejak sebagai Penjaga Malam dan anggota JaTi seperti Darian.
Lalu seandainya Darian benar-benar menolak, maka Ki Petengan akan merobohkannya sekuat tenaga agar tangan asli Darian dikembalikan dan energi kinetik di tubuhnya perlahan menghilang. Darian pun pasti akan nelangsa kehilangan jati dirinya.
Darian akhirnya setuju dan Bani tak bisa berbuat apa-apa setelah mendengar penjelasan Ki Petengan. Kini, Darian dan Ki Petengan akan bermitra untuk menghabisi komplotan Belati Emas sambil melacak sekuat apa mereka sekarang.
Rencana pertama adalah memancing para petinggi dengan membuat babak belur kroco-kroco mereka. Target utama mereka adalah Asfur, pimpinan tertinggi Belati Emas saat ini.
Bani secara tak langsung terlibat namun tak mau terlalu penuh. Ia menitipkan keponakannya kepada Ki Petengan sambil pertama kalinya berani mengancam Ki Petengan seandainya terjadi sesuatu pada keponakannya. Ki Petengan berani menjamin keselamatan Darian.
Ki Petengan pun memberi nama julukannya kepada Darian. Darian tak lagi menyandang julukan Penjaga Malam, melainkan sudah menjelma sebagai Satrio Petengan Saka Ngayogyakarta.
Created by: Riantrie
Art by: Arya Pandu Pradana
Komentar
Posting Komentar