Gundala (Bumilangit)/ The Flash (DC)/Quicksilver (Marvel) |
Di seluruh dunia, tak terhitung sudah berapa jumlah karakter fiksi yang bisa berlari dengan sangat cepat. Namun sebagai warga Indonesia, ada tiga karakter yang sangat familiar dengan kekuatan seperti itu: Gundala dan dua karakter asal Amerika Serikat, The Flash dan Quicksilver.
Lalu kalau Gundala, The Flash dan Quicksilver diadu di arena balap, siapa ya kira-kira yang bakal menang?
Sebelum ke sana, yuk kita kenalan dulu dengan masing-masing karakter super cepat ini.
Gundala
Gundala. (Bumilangit) |
Gundala seperti yang kita tahu adalah karakter ciptaan almarhum komikus Hasmi yang pertama kali muncul pada tahun 1969 di komik Gundala Putra Petir terbitan Bumilangit Komik.
Karakter ini diperkenalkan sebagai ilmuwan bernama Sancaka yang sedang menciptakan serum anti petir. Setelah putus dari kekasihnya, Sancaka larut dalam perasaan galau hingga ia tersambar petir saat sedang berlari di tengah hujan deras.
Di tengah kondisi koma, tubuh Sancaka ditarik ke Kerajaan Petir di sebuah planet lain. Ia pun diangkat anak oleh Kaisar Kronz lalu diberi kekuatan untuk menghantarkan geledek dari telapak tangannya.
Sancaka juga mendapatkan kekuatan berlari secepat angin dari Raja Taifun di Kerajaan Bayu. Sejak itu, Sancaka beraksi menumpas kejahatan di Indonesia, terutama di Yogyakarta, dengan identitas barunya, Gundala.
Gundala sempat diadaptasi menjadi sebuah film layar lebar yang berjudul Gundala Putra Petir pada tahun 1981. Teddy Purba memerankan sosok Sancaka yang bergelar insinyur. Asal usul Gundala dalam film ini berpegang pada pakem asli komiknya.
Penggambaran Sancaka lalu diubah drastis dalam film Gundala besutan sutradara Joko Anwar yang rilis pada 2019. Abimana Aryasatya ditunjuk memerankan karakter ini. Sancaka dikisahkan sebagai anak buruh pabrik yang ditinggal mati ayahnya setelah demonstrasi besar-besaran.
Sancaka yang menguntit demonstrasi, tiba-tiba mendapatkan kekuatan petirnya untuk pertama kali setelah sang ayah meninggal di pelukannya. Ibunya yang dilanda duka lalu pergi mencari pekerjaan di kota lain namun tak pernah kembali pulang. Membuat Sancaka tumbuh sebagai anak jalanan tanpa orangtua.
Ketika dewasa, Sancaka bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah percetakan media ibukota. Premanisme yang makin marak membuatnya berinisiatif untuk beraksi dengan identitas sebagai Gundala.
The Flash
The Flash (DC Comics) |
The Flash yang diciptakan penulis Gardner Fox dan ilustrator Harry Lampert, sebenarnya merupakan julukan yang dimiliki oleh berbagai karakter. Mulai dari Jay Garrick, Barry Allen, Wally West, hingga Bart Allen.
Namun The Flash yang paling populer adalah versi Barry Allen. Karakter ini telah berkali-kali digambarkan sebagai anggota tim superhero Justice League di berbagai media seperti komik, animasi, serial televisi, hingga film layar lebar.
Sosok The Flash pertama kali muncul pada tahun 1940 di komik Flash Comics terbitan DC Comics dengan karakter seorang atlet kampus bernama Jay Garrick. Kemudian barulah pada tahun 1956, identitas The Flash diganti sebagaj ilmuwan forensik bernama Barry Allen.
Sampai pada tahun 1986, keponakan Barry yang bernama Wally West ikut menyandang julukan The Flash. Menyusul cucu Barry yang bernama Bart Allen pada tahun 2006.
Asal usul setiap The Flash pun berbeda-beda. Namun yang paling banyak diadaptasi adalah Barry Allen. Karakter ini digambarkan sebagai ilmuwan forensik di kepolisian kotanya, Central City. Barry aslinya digambarkan sebagai petugas yang lambat dalam segala hal termasuk pekerjaannya.
Sampai-sampai, kekurangan Barry itu membuat tunangannya, Iris West, kewalahan dalam menghadapinya. Pada suatu malam, Barry berlari karena terlambat memenuhi panggilan kerja untuk kasus baru. Saat itulah ia terkena satu kotak bahan kimia tak dikenal yang hancur karena tersambar petir.
Setelah sadar dari pingsan, Barry tiba-tiba mendapatkan kekuatan yang bisa membuatnya memiliki refleks dan bergerak super cepat. Termasuk dalam hal meregenerasi tubuhnya saat terluka. Sejak itulah ia bertekad memerangi kejahatan di kotanya sebagai The Flash, terinspirasi dari sosok Jay Garrick yang dalam versi ini adalah pahlawan di sebuah komik.
Pada perkembangan di sejumlah cerita, Barry Allen digambarkan sebagai seorang anak yang menemukan ibunya tewas dibunuh di rumahnya sepulang dari sekolah. Ayahnya lalu dituduh sebagai pelakunya dan dipenjara. Barry yang memiliki kecerdasan pun akhirnya bekerja di kepolisian hingga akhirnya ia mengalami insiden The Flash.
Salah satu penggambaran The Flash versi Barry Allen paling populer adalah serial barunya yang kini sudah berjalan sebanyak tujuh musim sejak 2014. The Flash versi Barry Allen digambarkan secara kocak di sejumlah film dan serial animasi, serta dalam film Justice League yang dirilis pada 2017 dan versi revisinya pada 2021.
Quicksilver
Quicksilver. (Marvel Comics) |
Quicksilver pertama kali diciptakan oleh penulis Stan Lee dan ilustrator Jack Kirby di bawah bendera Marvel Comics pada tahun 1964. Karakter ini muncul perdana di komik The X-Men #4 yang menyorot kisah para mutan di sejumlah cerita komik terbitan Marvel Comics.
Quicksilver yang bernama asli Pietro Maximoff merupakan sesosok mutan yang sudah memiliki kemampuan bergerak super cepat sejak lahir. Ia memiliki saudari kembar bernama Wanda Maximoff yang memiliki kekuatan layaknya sihir ajaib.
Pietro kecil yang dibesarkan oleh pasangan miskin di sebuah komunitas di Eropa Timur, terpaksa melarikan diri karena tenda mereka diserbu penduduk desa sekitar setelah ayah angkat mereka mencuri makanan demi mengisi perut keluarganya.
Pietro dan Wanda lalu berkelana di Eropa Tengah sampai mereka bertemu Magneto. Pertemuan dengan Magneto berakar dari insiden Wanda membakar sebuah rumah hingga ia dikejar-kejar mafia. Magneto lalu menyelamatkan mereka dan mengajak bergabung dengan Brotherhood of Evil Mutants.
Awalnya, Pietro dan Wanda digambarkan sebagai karakter antagonis untuk kisah X-Men. Mereka beberapa kali melawan X-Men selama bergabung dengan Magneto. Hingga pada saat Magneto kewalahan menghadapi salah satu karakter kosmik bernama Stranger, Pietro dan Wanda memanfaatkan momentum untuk hengkang dari kelompoknya.
Akhirnya, Pietro dan Wanda kembali ke Eropa sampai keduanya melihat iklan perekrutan tim Avengers lalu menawarkan diri. Tony Stark alias Iron Man menerima saudara kembar ini.
Pietro dan Wanda pun bergabung sebagai generasi kedua Avengers bersama Captain America dan Hawkeye. Di sini, Wanda akrab dengan Hawkeye namun Pietro mulai menunjukkan sisi egois lantaran merasa bisa memimpin Avengers.
Sayangnya saat menjalani misi melawan Magneto, Wanda tertembak hingga membuat Quicksilver memutuskan untuk hengkang dari Avengers. Keduanya kembali ke sisi Magneto. Namun setelah tahu Magneto sedang menawan anggota X-Men, keduanya menyadari Magneto adalah mutan yang jahat.
Setelah kejadian itu, Pietro dan Wanda sempat tertimpa sejumlah insiden hingga diselamatkan oleh X-Men dan Avengers. Namun keduanya lebih memilih untuk bergabung kembali bersama Avengers.
Dalam sebuah misi bersama Avengers, Pietro bertemu dengan karakter Inhumans bernama Crystal yang menyembuhkan luka beratnya. Mereka lalu menikah.
Penggambaran Quicksilver di luar komik tak ditampilkan sedetail itu. Bahkan di sejumlah serial animasi, Quicksilver hanya ditampilkan sebagai karakter tamu. Saat tampil di film Avengers: Age of Ultron pun ia keburu tewas sebelum masa lalunya digali.
Namun adaptasi terbaik Quicksilver adalah ketika diperankan oleh Evan Peters dalam film X-Men: Days of Future Past dan dua sekuelnya. Di film-film ini, Quicksilver memiliki perawakan kocak.
Evan Peters kembali memerankan Quicksilver versi kocak di serial WandaVision yang menyambung film-film Avengers. Namun serial ini tak memiliki kaitan dengan film-film X-Men. Di sini, Quicksilver digambarkan sebagai pria yang diperdaya oleh antagonis utamanya untuk mengklaim dirinya sebagai Pietro yang sudah tewas dalam Avengers: Age of Ultron.
Siapa Paling Cepat?
Nah setelah berkenalan secara intim dengan tiga karakter di atas, sebetulnya siapa sih yang paling cepat kalau diadu?
Sebenarnya jawaban dari pertanyaan di atas sangat simpel. Tentu saja The Flash adalah pemenangnya. The Flash versi Barry Allen tentunya.
Mengapa demikian?
Bila kita rajin mengikuti sejumlah kisah The Flash versi Barry Allen di berbagai media seperti serial televisi, animasi, hingga film layar lebar, The Flash digambarkan memiliki kecepatan yang sangat memadai untuk mengelilingi bumi dalam waktu singkat.
Bahkan, ada beberapa kisah yang memperlihatkan The Flash mampu mengulang waktu maupun merevisi kehidupan di Bumi setelah ia berlari secara maksimal.
Dari kesimpulan tersebut, bisa dianggap bahwa Gundala dan Quicksilver memiliki persaingan yang sangat ketat.
Namun kalau boleh memprediksi, ada kemungkinan Gundala lebih unggul karena ia memiliki kecepatan setara angin yang bisa didukung oleh kekuatan petirnya. Meskipun dalam film terbarunya kekuatan super cepatnya masih belum diperlihatkan.
Sementara itu, Quicksilver yang sebenarnya memiliki kecepatan suara serta pemikiran super cepat sejak lahir, selama ini hanya digambarkan bisa berlari cepat di tembok dan membuat angin puyuh. Keunggulan lain yang berpengaruh pada kecepatannya, hampir tak pernah digali lebih jauh.
Komentar
Posting Komentar