Haryono Mangkususatyo: Jawara Asli Jawa Tengah yang Mundur dari Militer dan Rela Hidup Susah


Lahir dan besar di Purworejo, Jawa Tengah, Haryono Mangkususatyo adalah seorang pria muslim keturunan Jawa yang meniti karier di bidang militer sejak tamat SMA.

Sayangnya, dunia militer tak membuatnya cocok hingga akhirnya ia mengundurkan diri di usia 24 tahun. Haryono adalah pria yang berpikiran bebas dan menyadari bahwa dunia militer hanya membuatnya merasa diatur-atur.

Celakanya, setelah ia mundur, kehidupannya berbalik 180 derajat. Usaha ayahnya bangkrut. Ibunya selingkuh dari sang ayah hingga akhirnya ayahnya memutuskan bunuh diri.

Haryono pun memendam kebencian terhadap sang ibu dan selalu berpura-pura bersikap hormat saat bertemu. Ia pun memutuskan untuk menjadi buruh pabrik plastik di Magelang dengan gaji seadanya.

Selama tinggal di Magelang, Haryono menyadari dirinya terkekang dengan aturan pabrik. Namun di sisi lain ia harus bisa bertahan hidup. Haryono pun mencari pelampiasan amarah dengan mengikuti kegiatan salah satu dojo karate di sana.

Dia juga berteman dengan salah satu karyawan pabrik bernama Manto. Rupanya, Manto dan keempat kawannya adalah bandar judi togel online yang kerap menipu pelanggan mereka. Hal itu tentu saja mengusik hati nurani Haryono.



Suatu hari, Haryono terjebak situasi. Manto dan kawan-kawannya mengajaknya bergabung dengan mereka karena tahu kehidupan Haryono. Namun Haryono tak langsung menolak, malah sempat bergabung dengan mereka.

Setelah mendapat keuntungan melimpah, Haryono beberapa kali membagikan hasil keuntungannya kepada orang-orang yang tak mampu. Namun seiring berjalannya waktu, ia mengutarakan niatnya untuk berhenti.

Namun celakanya lagi, Manto dan kawan-kawannya memaksa Haryono untuk tetap bersama mereka. Pasalnya, Manto mengaku bahwa baru-baru ini orang yang membiayai usaha haramnya adalah pria yang berafiliasi dengan sekelompok mafia paling berbahaya.

Haryono tak peduli meskipun Manto mengatakan mereka semua sudah ditandai. Termasuk Haryono. Sehingga kalau ada satu saja yang keluar, si pemodal beranggapan bisa saja ia dikhianati dan nyawa mereka pun jadi taruhan. Namun Haryono tetap bersikeras.

Manto dan kawan-kawannya pun memaksa Haryono dengan cara kekerasan. Mereka terpikir ingin menghabisi Haryono. Namun Haryono yang jago karate dengan mudah melumpuhkan mereka.

Sempat terperanjat dengan perilaku Manto dan kawan-kawannya, Haryono pun meninggalkan mereka tanpa berkata apa-apa. Haryono berniat untuk kembali ke Purworejo.

Sebelum resign, Haryono sempat masuk selama beberapa hari. Ia pun menyadari satu keanehan. Manto dan kawan-kawannya tak pernah masuk. Sehari sebelum memutuskan resign, Haryono mendapat telepon dari seseorang.

Rupanya, orang itu adalah Darso, si pemodal judi togel online. Darso mengancam akan menghabisi Manto dan kawan-kawannya yang ia culik kalau Haryono tak datang untuk bersumpah mati agar selalu membantunya. Haryono juga dilarang memanggil polisi.

Emosi Haryono meluap. Ia sebenarnya enggan datang ke sana karena tak peduli dengan Manto yang sempat mau menghabisinya itu. Namun hati nuraninya berkata lain. Ia pun mendatangi lokasi Darso yang telah disampaikan di telepon pada keesokan harinya.

Pada malam sebelumnya hingga di perjalanan menuju ke sana, Haryono terbayang-bayang dengan pengalamannya selama berlatih militer. Ia juga sudah mempersiapkan diri untuk melawan orang-orang Darso.

Setiba di lokasi, Haryono melihat sejumlah mobil yang diparkir. Lokasinya seperti rumah di antara kebun-kebun luas. Orang-orang berjas hitam tampak mengelilingi rumah itu. Beberapa dari mereka ada yang membawa pistol.

Haryono sempat berdiri sejenak. Tertegun dengan situasi tersebut. Ia pun menguatkan nyalinya, mengatur nafas yang sempat terengah-engah.

Namun tak lama setelah itu, keheningan terpecah. Tiba-tiba saja sejumlah orang berseragam khusus menyerbu para pria berjas hitam itu. Terjadi baku tembak di antara mereka. Beberapa pria berjas hitam tewas ditembak.

Seorang pria berjas hitam hendak menembak pria berseragam. Insting Haryono pun muncul, ia bergegas lari ke arah pria berjas untuk melumpuhkannya. Pria berseragam menodongkan pistolnya ke arah Haryono namun ia menyadari telah diselamatkan.

Lalu Haryono menyerang pria berjas hitam lain hingga menerobos masuk ke dalam rumah. Terjadi bahu membahu secara mendadak antara Haryono dengan para pria berseragam. Kedua pihak itu ternyata saling bunuh.

Di dalam rumah, Haryono memanggil nama Manto dan berteriak mengutuk Darso. Terdengar suara letusan pistol lima kali di sebuah ruangan. Haryono berlari ke arah situ. Ketika mendobrak pintu, Haryono melihat Darso mengarahkan pistol kepadanya dan meletuskannya.

Namun refleks Haryono lebih cepat. Ia menghindarinya dan melumpuhkan Darso. Dua orang berjas hitam yang mengawal Darso hendak menghabisi Haryono namun keburu dihabisi oleh dua pria berseragam.

Darso masih sadar. Ia menyeringai seperti merasa menang. Haryono melihat ke arah Manto. Sudah terlambat, Manto dan keempat kawannya sudah tersungkur bersimbah darah. Haryono pun meluapkan emosinya dengan menghajar Darso berkali-kali sambil bersumpah serapah.

Aksi Haryono akhirnya ditahan oleh seorang pria berseragam. Sambil berlutut, Haryono pun menangis kencang sejadi-jadinya untuk pertama kali dalam hidupnya selain untuk kematian ayahnya.

Setelah semua rumah dibereskan dan suasana cukup kondusif, Haryono yang sedang tertunduk lesu, dihampiri oleh salah seorang pria berseragam yang merupakan pimpinan timnya.

Pria tersebut memperkenalkan diri sebagai anggota organisasi pemerintah bernama Singadwirya. Ia meminta keterangan dari Haryono. Setelah suasana hatinya tenang, Haryono menjelaskan keadaan yang menimpanya. Ia juga mengakui perbuatannya bersama Manto selama ini.

Sang pimpinan terkejut saat Haryono bercerita soal ancaman Darso. Ia lalu meminta maaf kepada Haryono atas tewasnya Manto karena mereka benar-benar tak tahu situasi yang terjadi. Timnya hanya mengincar anggota organisasi mafia para pria berjas hitam.

Namun Haryono mengatakan bahwa ia seharusnya dipenjara karena pernah terlibat dengan bandar judi togel tersebut sambil bercerita lirih bahwa hasilnya dibagikan kepada orang-orang tak mampu.

Pimpinan tim tersebut lantas menawarkan opsi kepada Haryono supaya perbuatan kriminalnya tak dicatat. Ia mengajak Haryono untuk bergabung bersama organisasi mereka.

Disampaikannya bahwa mereka tertarik dengan bakat dan nyali Haryono. Jika bergabung nanti, Haryono bebas melakukan apa saja. Namun harus memiliki nyali untuk melawan orang-orang berjas hitam itu. Tak perlu juga harus membunuh seperti yang mereka lakukan.

Haryono rencananya akan diangkat sebagai Jawara Tanah Indonesia dari Jawa Tengah bila mau bergabung. Ia nantinya akan memiliki hak khusus. Syaratnya cuma harus meluangkan waktu seandainya organisasi memanggil untuk situasi genting tertentu di Indonesia.

Haryono sempat tertegun sejenak sambil menunduk. Kemudian ia menoleh kepada sang pimpinan tim sambil tersenyum kecil. Mengisyaratkan ia setuju untuk bergabung.

Copyright: Riantrie (@rulyriant)

#pabrikjagoanorigins

Komentar