Darian Sentanu: Jawara Asli Daerah Istimewa Yogyakarta Si Penjaga Malam yang Tak Kenal Lelah


Lahir dan besar di Yogyakarta, Darian keturunan Jawa beragama muslim. Sejak 13 tahun, ia seringkali berkelahi dan mencari keributan dengan teman-teman seusianya atau orang dewasa yang terlalu keras kepadanya. Ibunya pun tak kuat dengan sifat Darian yang cenderung brutal.

Mendapat referensi dari pamannya, adik sang ibu, Darian lalu dipindahkan ke Bantul untuk melanjutkan sekolah di sana. Diawasi sang paman, Darian pun digembleng untuk bergabung dengan perguruan pencak silat Persaudaraan Jiwa di Bantul.

Selama bergabung dengan perguruan, Darian dipaksa untuk mengatur emosinya, sehingga ia tak lagi sembarang mencari gara-gara dengan orang lain. Ia juga mendapat pelajaran agama yang cukup ketat di sekolahnya.

Setelah lulus SMA, Darian bekerja di sebuah toko batik di pusat kota Yogyakarta. Ia pun menjalin keakraban dengan para pegawai dan pemilik toko berkat latihan pengaturan emosi serta pendidikan agama yang didapatnya selama di Bantul.

Pada suatu malam, terjadi perampokan di tokonya bekerja yang belum tutup karena ada penghitungan yang keliru setelah diborong oleh rombongan turis.



Orang-orang berhelm itu nekat membawa senjata api dan semua pegawai pasrah. Darian ingin melawan tapi ia ingat dengan pesan dari guru-guru silatnya di Bantul untuk menahan diri bila keadaan masih bisa terkendali.

Sayangnya, pemilik toko emosi dan ia ternyata memiliki senjata api. Akhirnya, terjadi baku tembak yang menewaskan dua pegawai dan pemilik toko. Empat orang pegawai terkena luka tembak fatal. Beberapa perampok ada yang lumpuh. Darian pun melumpuhkan dengan mudah sisanya.

Dari kejadian itu, Darian merasakan emosi yang sangat mendalam terhadap.orang-orang yang melakukan tindakan kriminal dengan senjata api dan senjata tajam.

Darian lalu bekerja di toko lain sembari melacak markas para perampok di Yogyakarta. Ia juga memberantas begal di malam hari dengan menutupi wajahnya menggunakan kain.



Upayanya cukup sukses sampai menggemparkan sebagian rakyat Yogyakarta. Keberadaan Darian menjadi hal misterius di Yogyakarta. Ia dijuluki Penjaga Malam.

Sampai pada suatu ketika, ia berurusan dengan sekelompok orang berkalung naga yang sangat kuat. Darian pun kewalahan dan ia ditolong oleh beberapa orang berseragam hitam yang mengaku sebagai anggota organisasi pemerintah bernama Singadwirya.

Darian terkejut saat melihat kedua pihak berusaha saling bunuh dengan baku tembak dan adu senjata tajam. Pihak orang-orang berkalung naga pun tewas semua.

Darian lalu diajak oleh orang-orang Singadwirya untuk bergabung bersama mereka. Awalnya ia ragu, namun Darian teringat kembali dengan kejadian tragis di toko lamanya.

Akhirnya, Darian pun bergabung bersama Singadwirya dan memiliki gelar khusus di bawah perlindungan pemerintah sebagai anggota Jawara Tanah Indonesia.

(Hak cipta milik Riantrie @rulyriant)

Komentar